BAB I
PENDAHULUAN
I.1
LATAR BELAKANG
Pewarnaan negatif atau pewarnaan asam merupakan salah satu teknik pewarnaan
bakteri. Akan tetapi teknik ini bukan untuk mewarnai sel bakteri, hanya
mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap. Zat warna yang digunakan tidak
akan mewarnai sel, tetapi mewarnai lingkungan sekitar sehingga sel bakteri
tampak transparan. Dalam kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri
cenderung bermuatan negatif dan senyawa pewarna juga bermuatan yang sama
sehingga akan ditolak oleh dinding sel. Pewarna yang biasa digunakan antara
lain nigrosin, eosin, dan asam pikrat. Tetapi kini nigrosin sudah tidak
digunakan dalam pewarnaan, dan diganti dengan tinta cina.
Pewarnaan negatif tidak hanya secara khusus menvisualisasikan protein saja,
tetapi dapat digunakan untuk lipoprotein, isolasi organela, kompleks
nukleoprotein. Pada teknik ini apusan bakteri mengalami fiksasi dengan
cepat(beberapa detik sampai menit). Pewarnaan negatif adalah cara pengamatan
mikrobiologi yang biasa dilakukan untuk membedakan specimen kecil dengan cairan
optiknya. Untuk mikroskop medan terang, pewarnaan negative biasanya menggunakan
cairan hitam, misalnya nigrosin. Spesimen seperti bakteri dalam cairan disebar
dalam preparat kaca yang dicampur dengan pewarna negatif dan dibiarkan kering.
Ketika diamati dengan mikroskop, bakteri atau sporanya terlihat bersinar dengan
latar belakang yang gelap.
Pewarnaan negatif atau pewarna asam
dapat terjadi karena senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH
mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif sehingga
pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel. Oleh karena
itu sel menjadi tidak berwarna. Contoh pewarna yang biasa digunakan yaitu tinta
cina, larutan nigrosin, asam pikrat, dan eosin. Prosedur pewarnaan negatif
sangat sederhana. Pertama,apusan bakteri difiksasi dan dibiarkan hingga
mengering padakaca objek. Kemudian ditetesi dengan zat pewarna. Ambil kaca
objek yang lain dan dorong apusan sejajar dengan kaca hingga menghasilkan olesan yang tipis. Biarkan
hingga kering kemudian lihat sel bakteri pada mikroskop. Bakteri yang dapat digunakan
dalam pewarnaan ini seperti Pseudomonasaeruginosa dan Lineola longa.
I.2
MAKSUD DAN TUJUAN
MAKSUD
Maksud
dari praktikum ini adalah agar mahasiswa :
1. Mengetahui
proses pewarnaan negative
2.
Mengetahui bentuk bakteri
TUJUAN
1. Dapat melakukan prosedur pewarnaan negatif dan
memahami pentingnya setiap langkah dalam prosedur,
2. Dapat memahami reaksi kimiawi dari dalam prosedur
tersebut.
3. Mengamati Morfologi Bakteri yang terdapat pada
preparat
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Melihat
dan mengamati bakteri dalam keadaan hidup sangat sulit, kerena selain bakteri
itu tidak berwarna juga transparan dan sangat kecil. Untuk mengatasi hal
tersebut maka dikembangkan suatu teknik pewarnaan sel bekteri, sehingga sel
dapat terlihat jelas dan mudah diamati. Olek karena itu teknik pewarnaan sel
bakteri ini merupakan salah satu cara yang paling utama dalam
penelitian-penelitian mikrobiologi (Rizki, 2008).
Berbagai
macam tipe morfologi bakteri (kokus, basil, spirilum, dan sebagainya) dapat
dibedakan dengan menggunakan pewarna sederhana. Istilah ”pewarna sederhana”
dapat diartikan dalam mewarnai sel-sel bakteri hanya digunakan satu macam zat
warna saja (Gupte, 1990). Kebanyakan bakteri mudah bereaksi dengan
pewarna-pewarna sederhana karena sitoplasmanya bersifat basofilik (suka akan
basa) sedangkan zat-zat warna yang digunakan untuk pewarnaan sederhana umumnya
bersifat alkalin (komponen kromoforiknya bermuatan positif). Faktor-faktor yang
mempengaruhi pewarnaan bakteri yaitu fiksasi, peluntur warna , substrat,
intensifikasi pewarnaan dan penggunaan zat warna penutup. Suatu preparat yang
sudah meresap suatu zat warna, kemudian dicuci dengan asam encer maka semua zat
warna terhapus. sebaliknya terdapat juga preparat yang tahan terhadap asam
encer. Bakteri-bakteri seperti ini dinamakan bakteri tahan asam, dan hal ini
merupakan ciri yang khas bagi suatu spesies (Dwidjoseputro, 1994).
Macam –macam
pewarnaan (yulneriwanti,2008):
1.
Pewarnaan negatif
·
Bakteri tidak diwarnai tetapi mewarnai
latar belakangnya
·
Ditujukan untuk bakteri yang sukar untuk
diwarnai, seperti spirochaeta.
2.
Pewarnaan sederhana
·
Menggunakan satu macam zat warna (biru
methylen/air fuchsin)
·
Tujuannya hanya melihat bentuk sel
3.
Pewarnaan differensial
·
Menggunakan lebih dari satu macam zat
warna
·
Tujuannya untuk membedaka antara bakteri
·
Contoh: pw.gram.pw. bakteri tahan asam
4.
Pewarnaan khusus
·
Untuk mewarnai struktur khusus/tertentu
dari bakteri, seperti kapsul,spora, flagel, dll.(yulneriwanti,2008)
Pada dasarnya pewarnaan
negatif bukan digunakan untuk mewarnai bakteri, tetapi mewarnai latar
belakangnya menjadi gelap, zat warna tidak akan mewarnai sel melainkan mewarnai
lingkungan sekitarnya, sehingga bakteri tampak transparan dengan latar belakang
hitam. Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi latar
belakngnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan
transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan morfologi dan
ukuran sel. Pada pewarnaan ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan
yang keras dengan bahan-bahan kimia, maka terjadi penyusutan dan salah satu
bentuk agar kurang sehingga penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat.
Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta cina. Pewarnaan negatif atau
pewarnaan asam dapat terjadi karena senyawa pewarnaan berwarna negatif. Dalam
kondisi pH mendekati netral, dinding sel bakteri cenderung bermuatan negatif
sehingga pewarna asam yang bermuatan negatif akan ditolak oleh dinding sel
bakteri. Oleh karena itu dinding sel menjadi tidak berwarna. Contoh pewarna yang
biasa digunakan yaitu tinta cina, larutan nigrosin, asam pikrat dan eosin.
Teknik ini berguna untuk menentukan moffologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan
ini olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan
bahan-bahan kimia, maka terjadi penyusutan dan salah satu bentuk agar penentuan
sel dapat diperoleh denagan lebih tepat. Metode ini menggunakan cat nigrosin
atau tinta cina (Hadiotomo,1990).
Pada pewarnaan negatif,
lingkungan yang berwarna hitam disebabkan oleh pewarna yang digunakan adalah
nigrosin atau tinta cina yang memiliki warna dasar hitam. Hal ini telah sesuai
dengan pustaka yang menyebutkan bahwa zat pewarna asam membawa suatu muatan
negatif, maka pada sel yang permukaannya juga negatif akan ditolak oleh
sitoplasma sel sehingga zat warna ini akan berkaitan dengan lingkungan yang
mengelilingi sel dan bagian dalam sel akan tetap berwarna bening (Alcamo,1996)
Selaini itu, disebutkan
juga pustaka bahwa bakteri merupakan organisme mikroseluler yang pada dinding
selnya mengandung ion negatif, zat warna (nigrosin) yang bermuatan negatif
tidak akan mewarnai sel tetapi yang terwarnai adalah lingkungan luarnya saja
(entjang,2003)
BAB
III
ALAT
BAHAN DAN METODE KERJA
III.1
ALAT
1)
Objek glass
2)
Pipet tetes
3)
Bunsen + korek api
4)
Ose
5)
Botol semprot
6)
Bak pewarnaan
7)
Mikroskop
III.2
BAHAN
1)
Tinta Cina
2)
NaCl 0,9 %
3)
Oil emercy
III.3
SAMPEL
biakan bakteri
(Daki)
III.4
METODE KERJA
1)
Menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan
2)
Diambil objek glass yang bebas dari
lemak
3)
Ambil koloni bakteri dalam cawan petri
dengan menggunakan ose. Kira-kira 1-2 mata ose
4)
Letakkan di objek glass kemudian
suspensi dengan NaCl 0.9 %
5)
Pipet tinta cina dan letakkan di ujung
objek glass
6)
Homogenkan tinta cina dengan suspensi
bakteri dengan menggunakan ujung objek glass lain.
7)
Kemudian dibuat apusan dengan cara
meratakan tinta cina yang telah homogen dengan suspensi bakteri di atas objek
glass dengan menggunakan ujung objek glass lain
8)
Sediaan kemudian dikeringkan.
9)
Dokumentasikan hasil pengamatan
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
IV.1
HASIL PENGAMATAN
Keterangan : ditemukan bakteri bentuk coccus
IV.
PEMBAHASAN
Pewarnaan negatif atau peawarna
asam dapat terjadi karena
senyawa pewarna bermuatan negatif. Dalam kondisi pH mendekati netral, dinding
sel bakteri cenderung bermuatan negatif sehingga pewarna asam yang bermuatan
negatif akan ditolak oleh dinding sel. Oleh karena itu sel menjadi tidak
berwarna. Contoh pewarna yang biasa digunakan yaitu tinta cina, larutan
nigrosin, asam pikrat dan eosin.
Pewarnaan negatif, metode ini bukan
untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai latar belakangnya menjadi hitam gelap.
Pada pewarnaan ini mikroorganisme kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik
ini berguna untuk menentukan morfologi dan ukuran sel. Pada pewarnaan ini
olesan tidak mengalami pemanasan atau perlakuan yang keras dengan bahan-bahan
kimia, maka terjadinya penyusutan dan salah satu bentuk agar kurang sehingga
penentuan sel dapat diperoleh dengan lebih tepat. Dengan demikian
pewarnaan negatif berguna untuk melihat bentuk-bentuk sel yang sesungguhnya
serta berguna untuk pengukuran-pengukuran bakteri. Metode ini menggunakan cat nigrosin atau tinta
cina.
Dari praktikum yang dilakukan, ditemukan
bakteri bentuk coccus yang tidak terwarnai (transparan) tetapi latar
belakangnya hitam karena tidak menyerap zat warna yang diberikan yaitu tinta
cina.
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
V.1 KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan
yang di bawah mikroskop, maka dapat disimpulkan bahwa pada sampel tersebut
ditemukan bakteri berbentuk coccus dengan latar belakang hitam.
V.2 SARAN
Adapun sehubungan dengan praktikum ini, khususnya
ditujukan bagi mahasiswa yaitu:
1.
Diharapkan bagi seluruh mahasiswa agar
selama kegiatan praktikum ini berlangsung, Mahasiswa harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri).
2.
Diharapkan pula bagi semua mahasiswa,
bahwa selama kegiatan praktikum ini berlangsung, agar semua mahasiswa
bersungguh-sungguh dalam melakukan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
Alcamo, I.E.1996. Fundamental of Microbiology, 5th Edition. Addison Wesly
Longman, Inc : New York
Entjang, I.2003. Mikrobiologi dan Parasitologi Untuk Akademi Keperawatan. Citra
Aditya Bakti. Bandung
Hadiotomo, Ratna Siri. 1990.
Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta : PT. Gramedia.
Jimmo.2008. Http:// Pembuatan Preparat
Dan Pengecatannya_Blog
Yulneriwanti.2008.http://01-bakteri.html.diakses
pada tanggal 08 maret 2009. Makassar.
1 komentar:
sangat sangat membantu
terima kasih
Posting Komentar